![]() |
Syair Imam Syafi'i tentang Mengembara |
Imam Syafii orang yang sangat cerdas, tanggap dan mudah menghafal. Kecerdasan dan kefasihan bahasanya membuat Syafii mengungguli teman-temannya. Selain itu, beliau juga pandai membuat Syair. Syair berasal dari bahasa arab yang artinya "puisi" atau "sajak".
Syair biasanya memiliki struktur yang terdiri dari beberapa bait, dengan setiap bait memiliki beberapa baris. Setiap baris memiliki jumlah suku kata yang sama, dan biasanya memiliki rima yang sama dengan baris lainnya dalam bait yang sama.
Syair dapat memiliki berbagai tema, seperti cinta, kehidupan, agama, dan sebagainya. Dalam tradisi sastra Arab, syair dianggap sebagai bentuk puisi yang sangat penting dan memiliki sejarah yang panjang.
Imam Syafii sangat pandai dalam membuat Syair. Salah satu syairnya adalah tentang mengembara. Dalam syair ini Syafii menganjurkan kepada kita untuk mengembara. Misalnya, dalam bait terakhir ia berkata "Jika ia mengembara ia akan mulia seperti emas,".
Lebih lengkapnya berikut ini adalah syair Imam Syafii tentang mengembara;
Orang yang berakal dan berbudaya takan tenang berdiam di satu tempat ...
Karena itu tinggalkanlah kampung halaman dan mengembaralah! ...
Pergilah, niscaya kau akan akan menemukan ganti dari orang yang kau tinggalkan ...
Dan berusahalah, karena kenikmatan hidup ada dalam usaha ...
Aku melihat genangan air dapat merusak air tersebut ...
Sekiranya air itu mengalir, niscaya ia menjadi baik, jika ia diam maka ia menjadi rusak ...
Seekor singa jika tidak meninggalkan hutan, ia tidak akan menjadi buas ...
Anak panah, jika tidak meninggalkan busur, ia tidak akan mengenai sasaran ...
Jika matahari selamanya tetap pada orbitnya, niscaya orang Arab dan non Arab akan bosan melihatnya ...
Emas itu akan seperti tanah, jika dibiarkan di tempat aslinya ...
Dahan yang jatuh ke tanah, hanya akan menjadi kayu bakar ...
Jika seseorang mengembara maka pencairannya akan mulia ...
Jika ia mengembara, maka ia akan mulia seperti emas ...
Demikian Syair tentang manfaat mengembara dari Imam Syafii ini saya tuliskan. Syair ini saya kutip dari buku berjudul Biografi Imam Syafii, karangan Dr. Tariq Suwaidan. Semoga kita mendapatkan hikmah dari syair tersebut.
Tidak ada komentar