Konten [Tampil]
Manfaat dan pentingnya belajar filsafat bagi anak muda/ilustrasi/pixabay.com

Pengantar

Tulisan ini saya buat khusus untuk disampaikan nanti dalam diskusi kecil di Komunitas Malas Baca pada Sabtu, 15 Februari 2025, sekitar pukul 12.00 WIB di kediaman rumah pendiri Komunitas Malas Baca,Teguh Setiawan. Hadir ya!!

Komunitas Malas Baca, atau boleh disingkat KMB memang sering mengadakan kegiatan diskusi rutin, dengan harapan anak muda bisa punya ruang untuk terus belajar, berdiskusi dan bertukar pikiran melalui komunitas ini.

Pada diskusi kali ini, komunitas malas baca mengangkat tema bergenre filsafat dengan judul "Anak Muda Harus Faham Filsafat". Menurut saya tema ini menarik karena tema ini diangkat dari kondisi anak muda saat ini. 

Ada satu masalah mendasar yang ingin saya tunjukan. Bahwa anak muda saat ini mengalami kemunduran secara intelektual. Literasi mereka rendah, daya baca mereka buruk, sehingga mereka tidak punya nalar kritis dalam memahami realitas. 

Menurut saya, disinilah filsafat itu dibutuhkan. Filsafat harus hadir ditengah-tengah kehidupan kita. Stigma buruk terhadap filsafat harus segera diluruskan. Karena tak sedikit anak muda yang anti filsafat dan menganggap filsafat itu sesat.

Agar dapat dipahami oleh pembaca dan peserta diskusi, pada tulisan ini saya akan bahas secara utuh. Pertama saya akan sedikit mengulas sejarah filsafat; kedua apa itu filsafat, kemudian apa manfaat dan pentingnya belajar filsafat, dan terakhir bagaimana cara belajar filsafat. 

Sekilas Tentang Sejarah Filsafat

Istilah filsafat sudah dikenal manusia lebih dari 2000 tahun yang lalu, yakni pada masa Yunani Kuno (Kattsoff, 2004). Sejarah awal filsafat mula-mula ditandai oleh munculnya tokoh-tokoh pemikir besar pada zamannya seperti Thales, Anaximandros, dan Anaximenes. Thales adalah orang pertama yang mempersoalkan subtansi terdalam dari segala sesuatu. Dalam hal ini kemudian muncul pengertian-pengertian tentang kebenaran yang hakiki. 

Para filsuf yang datang kemudian, seperti Heraclitus, Parmendides, Zeno, Democritus dan lainnya asyik dalam pemburuan yang tiada bertepi. Hingga kemudian sampai kepada zaman Socrates yang hidup sekitar abad 4 SM, sang tokoh abadi ini telah memgubah jalan sejarah filsafat. Dia adalah filsuf pertama yang membumikan filsafat dari penjelajahan di awang-awang.

"Kenalilah dirimu sendiri. Siapakah kita ini, manusia, makhluk kecil yang nampak tiada bermakna di tengah alam raya yang maha luas,?" Pertanyaan besar yang diajukan Socrates ini menjadi pertanyaan mendasar pemikiran kefilsafatan yang datang kemudian. Dilanjutkan oleh muridnya Plato, lalu Aristoteles, filsafat akhirnya berkembang hingga cabang-cabangnya yang terkecil, sejak masa abad yang pertama, masa abad pertengahan, hingga alam pikiran filsuf modern.

Apa itu filsafat?

Pengertian yang paling umum bahwa Filsafat adalah induknya ilmu pengetahuan.

Filsafat membahas pertanyaan-pertanyaan fundamental tentang eksistensi, pengetahuan, nilai, dan tujuan kehidupan manusia. 

"Apakah manusia itu dan apakah yang merupakan kebaikan tertinggi bagi manusia," Socrates.

"Filsafat memang tidak lain daripada usaha mencari kejelasan dan kecermatan secara gigih yang dilakukan secara terus menerus," Plato.

"Saya berpikir, karena itu saya ada," Descartes.

Manfaat dan Pentingnya Belajar Filsafat

Meskipun terkadang dianggap rumit dan abstrak, belajar filsafat memiliki manfaat yang tak ternilai. Saya akan menjelaskan beberapa manfaat dan pentingnya belajar filsafat dan bagaimana filsafat dapat membuka pintu menuju pemikiran kritis dan bermakna bagi kehidupan.

1. Mengembangkan Kemampuan Berpikir Kritis

Berpikir kritis merupakan keterampilan yang penting dalam menghadapi tantangan kehidupan sehari-hari. Melalui belajar filsafat, seseorang dapat mengasah kemampuan berpikir kritisnya dengan cara yang mendalam dan reflektif.

Berpikir kritis adalah kemampuan untuk menganalisis, mengevaluasi, dan menyusun argumen secara logis. Ini membantu kita melihat masalah dari berbagai sudut pandang (berpikir universal) mengidentifikasi bias, dan mengambil keputusan yang lebih baik.

Filsafat melibatkan pemikiran abstrak dan analitis yang memerlukan kemampuan berpikir kritis. Studi tentang teori-teori filosofis, argumen-argumen kompleks, dan pemecahan masalah filosofis, akan melatih pikiran kita untuk berpikir lebih dalam, logis, dan kritis.

Contohnya, ketika mempelajari etika, seseorang harus mempertimbangkan argumen-argumen moral yang berbeda dan mengevaluasi implikasi dari pilihan yang diambil. Ini memperkuat kemampuan berpikir kritis untuk mengambil keputusan etis. Begitu juga, belajar filsafat politik akan melibatkan analisis yang kritis terhadap berbagai sistem politik dan konsekuensinya.

2. Memperluas Wawasan dan Pemahaman

Belajar filsafat membantu memperluas wawasan dan pemahaman kita tentang dunia di sekitar kita. Filsafat mencakup berbagai topik yang melibatkan pertanyaan tentang kehidupan, pengetahuan, keadilan, kebenaran, dan lain sebagainya. Ini membuka pintu untuk mempelajari pemikiran para filsuf terkenal dan memahami cara mereka berkontribusi pada pemahaman kita tentang dunia.

Studi filsafat dapat memberikan pencerahan tentang berbagai aspek kehidupan, termasuk politik, etika, sains, seni, agama, dan banyak lagi. Dengan mempelajari pemikiran filosofis, kita dapat menggali perspektif baru dan mengembangkan pemahaman yang lebih luas tentang kompleksitas dunia di sekitar kita.

Belajar filsafat juga memungkinkan kita untuk mengaitkan konsep-konsep filosofis dengan isu-isu kontemporer yang sedang kita hadapi. Misalnya, dalam konteks perubahan iklim global, filsafat lingkungan dapat membantu kita mempertimbangkan tanggung jawab kita terhadap lingkungan alam dan implikasi etis dari tindakan kita. 

Dengan demikian, filsafat memberikan kerangka berpikir yang kuat untuk memahami dan merespon isu-isu yang kompleks dalam masyarakat saat ini. "Filsafat membawa kita kepada pemahaman dan pemahaman membawa kita kepada tindakan yang lebih layak," Louis O. Kattsoff. 

3. Merangsang Kreativitas dan Imajinasi

Belajar filsafat juga dapat merangsang kreativitas dan imajinasi kita, membuka pintu bagi pemikiran dan ide-ide baru.

Filsafat melibatkan pemikiran spekulatif dan abstrak yang dapat memperluas batasan pemikiran kita. Ini merangsang imajinasi kita untuk melihat dunia dengan cara yang berbeda dan mencari solusi kreatif untuk masalah yang kompleks.

Dalam belajar filsafat, kita ditantang untuk berpikir di luar batas-batas yang ada dan mempertanyakan asumsi-asumsi yang mendasari pemahaman kita tentang dunia. Ini memberi kita kebebasan untuk berkreasi dan memunculkan ide-ide baru yang unik.

Contoh; banyak seniman terkenal yang terinspirasi oleh pemikiran filosofis dalam menciptakan karya-karya mereka. Misalnya, aliran seni abstrak terinspirasi oleh konsep-konsep filosofis tentang realitas yang lebih luas dan keberadaan yang lebih dalam. Dengan mempelajari filsafat, kita dapat mengaplikasikan pemikiran filosofis dalam ekspresi seni kita sendiri dan membuka pintu untuk eksplorasi kreatif yang lebih dalam.

4. Menemukan Makna dalam Kehidupan

Salah satu manfaat utama belajar filsafat adalah membantu kita menemukan makna dalam kehidupan kita yang kompleks dan bermakna. 

Filsafat telah lama menjadi tempat di mana manusia mencari jawaban tentang pertanyaan-pertanyaan fundamental tentang eksistensi, tujuan hidup, dan apa arti kehidupan. Melalui mempelajari pemikiran filosofis, kita dapat mengembangkan kerangka berpikir yang lebih dalam untuk memahami tujuan hidup kita sendiri dan bagaimana kita dapat mencapainya.

Filsuf seperti Socrates, Plato, atau Nietzsche telah mengajukan pertanyaan-pertanyaan tentang tujuan hidup, kebahagiaan, dan apa artinya untuk menjadi manusia yang baik. Memahami pandangan mereka dapat membantu kita merenungkan makna hidup kita sendiri dan membangun pandangan yang lebih substansial tentang apa yang benar-benar penting bagi kita.

Belajar filsafat membantu kita menemukan makna dalam kehidupan kita sendiri. Melalui refleksi filosofis dan pemeriksaan diri, kita dapat menggali nilai-nilai yang mendasari kehidupan kita, mengeksplorasi apa yang benar-benar penting bagi kita, dan menciptakan tujuan hidup yang lebih bermakna.

Kesimpulan

Belajar filsafat tidak hanya memperkaya pemikiran kita, tetapi juga membawa manfaat yang luas dalam kehidupan sehari-hari. Dari mengembangkan kemampuan berpikir kritis hingga merangsang kreativitas dan imajinasi, dari menghadapi tantangan etis hingga menemukan makna dalam kehidupan, filsafat memberikan kerangka kerja yang kuat untuk memahami dunia dan diri kita sendiri dengan lebih baik.

Jadi, jangan ragu untuk menjelajahi dunia filsafat dan menggali kekayaan pengetahuan dan pemikiran yang terkandung di dalamnya. Dengan belajar filsafat, kita dapat membuka pintu menuju pemikiran kritis yang lebih mendalam, memperluas wawasan dan pemahaman kita tentang dunia, merangsang kreativitas dan imajinasi kita, menghadapi tantangan etis dengan keberanian, dan menemukan makna yang mendalam dalam kehidupan kita.

Jadwal diskusi Komunitas Malas Baca