![]() |
Hastag Kabu Aja Dulu |
Ada apa dengan hastag "Kabur Aja Dulu?" itulah pertanyaan yang membuat saya penasaran. Jadi, baru-baru ini jagat media sosial pernah dibuat heboh dengan hastag kabur ajh dulu. Anak muda beramai-ramai membuat hastag tersebut hingga mendapat tanggapan dari berbagai pihak.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menyindir kampanye ini. Dalam akun X ia mengatakan "Kalo temen-temen berpikir untuk pindah ke luar negeri, saya malah meragukan nasionalisme kalian" katanya.
Dalam Kompas TV isu ini juga turut dibincang, mempertanyakan apa sebenarnya yang terjadi. Beberapa orang beropini bahwa hastag kabur ajh dulu adalah ungkapan perasaan kecewa anak muda yang sudah letih melihat kondisi Indonesia saat ini.
Anak muda merasa capek, seringkali diperlihatkan masalah, mulai dari masalah penegakan keadilan, masalah pengangguran, masalah lapangan pekerjaan, hingga masalah kebijakan yang dinilai tidak berpihak kepada mereka.
Dosen Peneliti Tenaga Kerja SBM ITB, Muhamad Yoga Permana dalam Kompas TV, menjelaskan kenapa masyarakat beramai-ramai membuat hastag kabur ajh dulu. Saat diwawancara, Yoga mengatakan ada beberapa faktor yang menjadi penyebabnya.
Salah satu faktor utamanya adalah soal lapangan kerja layak yang terbatas, kemudian ditambah kebijakan yang dinilai hari ini tidak memihak kepada anak muda. Yoga menggambarkan situasi ini dalam sebuah studi kasus rumah sakit yang membuka lowongan kerja tenaga kesehatan.
"Saya punya sahabat baik, dia punya rumah sakit di Cianjur, baru buka. Dia mencari 200 tenaga kesehatan. Yang daftar itu di 24 jam pertama sebanyak 1.400 orang. Dan di dua minggu sampai tiga minggu kemudian yang daftar sampe hampir 8.000 orang," katanya, dikutip dari Kompas TV pada Minggu, 16 Februari 2025.
Melihat fenomena itu artinya pekerjaan layak di Indonesia ini terbatas, yang dibutuhkan hanya 200 orang sedangkan yang daftar mencapai 8.000 orang. Mereka yang tidak keterima artinya harus mencari lapangan kerja baru, dan jika belum mendapatkan pekerjaan mereka menganggur yang saat ini angka pengangguran mencapai 7,2 juta.
Selain karena susahnya mencari lapangan kerja yang layak, alasan berikutnya juga karena kebijakan yang dinilai tidak memihak kepada anak muda. Anak muda saat ini merasa cemas, biaya hidup semakin mahal, lapangan kerja sulit, sehingga mereka berpikir untuk bekerja bahkan pindah ke luar negeri.
Di luar negeri, selain tersedia lapangan kerja juga upahnya yang jauh lebih besar daripada di Indonesia. Standar gaji luar negeri sangat jauh, bahkan gaji 6 bulan berkerja di luar negeri setara dengan gaji setahun di Indonesia. Jadi menurut saya wajar kalau generasi muda merasa cemas, karena harus menaruhkan masa mudanya.
Nah, saya rasa jadi itu alasan kenapa anak muda beramai-ramai mengkampanyekan hastag Kabur Aja Dulu; pertama karena terbatasnya ketersediaan lapangan kerja; kedua karena banyak kebijakan yang dinilai tidak berpihak kepada anak muda.
Menurut saya ini adalah tantangan agar kita lebih giat lagi belajarnya. Pendidikan menjadi modal utama dalam menghadapi tantangan ini. Kita harus menguasai berbagai skill sehingga kita tak hanya bisa bekerja tetapi juga mampu membuat lapangan pekerjaan.
Sekali lagi pendidikan adalah kunci dalam membangun kehidupan yang lebih baik. Untuk pergi ke luar negeri juga tidak bisa kita berangkat tanpa bekal keilmuan, dan keterampilan yang cukup. Kita harus menguasai bahasa asing, khususnya bahasa Inggris, karena itu kita juga harus bisa menguasai bahasa asing, minimal bahasa Inggris.
Semoga bermanfaat ...
Tidak ada komentar