Konten [Tampil]
Diskusi publik tentang Kawasan Banten Lama dan Tantangan Masa Depan di Museum Kepurbakalaan Banten (19/09/2024).

Banten Heritage menghadiri diskusi publik dengan tema Kawasan Banten Lama dan Tantangan Masa Depan. Diskusi publik ini digelar di Ruang Audio Visual Museum Situs Kepurbakalaan Banten Lama, pada Kamis, 19 September 2024 pukul 13.00 WIB. Hadir dalam diskusi dari berbagai unsur diantaranya dari komunitas budaya Banten Heritage. 

Dalam diskusi ini membahas tentang bagaimana mengelola Kawasan Cagar Budaya Kesultanan Banten. Narasumber Wiwin Djuwita Ramelan dari Perkumpulan Ahli Arkeologi Indonesia (IAAI) memaparkan tema tersebut. Ia mengungkapkan sekitar 30 tahun yang lalu skripsinya dulu mengangkat tentang Banten Lama. 

Apa yang harus dilakukan di era sekarang untuk melestarikan kawasan Banten lama? Ada hal yang harus dipenuhi sebelum dimanfaatkan. Hal yang perlu diperhatikan adalah terbentuknya lembaga profesional yaitu tenaga ahli Cagar budaya (TACB) dan adanya master plane pengelolaan Cagar budaya di kawasan Banten lama. 

Narasumber berikutnya disampaikan oleh Harry Yogaswara dari Organisasi Riset Arkeologi Bahasa dan Sastra Badan Riset dan Inovasi Nasional. Ia menyampaikan tentang pengembangan dan pemanfaatan kawasan Banten lama dalam konteks pengelolaan masyarakat. Menurutnya akan ada tantangan politik ekonomi dalam pengelolaannya. 

Namun, Harry sepakat, dalam pengelolaan kawasan Banten Lama perlu adanya master plane. Harry mengatakan dulu pernah dibuat master plane tersebut, namun sampai saat ini belum membuahkan goal. Ia mengajak untuk membuat master plane baru yang dalam prosesnya juga melibatkan kembali berbagai pihak, akademisi, masyarakat, hingga komunitas budaya. 

Narasumber ketiga, disampaikan oleh Dr. Ali Fadilah. Beliau adalah seorang arkeolog senior yang telah memberikan sumbangsih dalam kajian Banten, salah satunya dalam bukunya berjudul "Darin Sunda Menuju Banten". Ali Fadilah mengungkapkan penelitian sudah dilakukan dari dulu, namun perlu adanya tindak lanjut dalam pengelolaannya. 

Ali Fadilah menyampaikan beberapa ide pokok tentang Banten, diantaranya menjadikan Banten sebagai iconik. Ali Fadilah sepakat tentang perlunya adanya badan pengelola dalam pengelolaan kawasan Banten lama. Menurutnya siapapun harus bereperan dalam pengelolaan tersebut dari akademisi, hingga masyarakat secara umum. 

Ali Fadilah mengusulkan perlu mengusulkan beberapa tinggalan budaya di kawasan Banten Lama misalnya seperti keraton Surosowan dan Benteng Spelwijk sebagai Cagar budaya nasional. Menurutnya perlu adanya sumber daya yang kuat dalam mewujudkan harapan tersebut. Regulasinya sudah ada, kita harus mendorongnya, katanya.

Dokumentasi: