Konten [Tampil]
Ilustrasi agama Hindu/pixabay.com

Agama Hindu memiliki sejarah yang panjang dan kompleks, dengan asal-usul yang bermula dari masuknya bangsa Arya ke India sekitar 1500 SM. Integrasi antara bangsa Arya dan Dravida menghasilkan suatu kebudayaan dalam agama Hindu yang unik dan berbeda dengan kebudayaan lainnya. 

Bangsa Arya menulis kitab yang menjadi pedoman kepercayaan agama Hindu, seperti Sama Weda, Yayur Weda, Reg Weda, serta Atharwa Weda. Kitab-kitab ini menjadi dasar bagi perkembangan agama Hindu di masa mendatang.

Perkembangan Agama Hindu

Agama Hindu mengalami perkembangan pesat di wilayah India. Kemudian, agama tersebut menyebar ke banyak negara, termasuk Indonesia. Perkembangan agama Hindu di Indonesia dimulai dengan masuknya Hindu ke Indonesia melalui kitab Ramayana bagian Kiskinda kanda dan Kitab Periploutest Erythastolesess. Jejak sejarah yang menjadi bukti masuknya Hindu ke Indonesia adalah adanya sejumlah kerajaan, seperti Kerajaan Kutai di Kalimantan Timur.

Toleransi Agama Hindu

Agama Hindu memiliki ciri khas sebagai salah satu agama yang paling toleran. Tiadanya skisma meskipun ada kemajemukan tradisi yang bernaung di bawah simbol-simbol agama Hindu. Pada awal perkembangannya, umat Hindu menganggap setiap orang yang mereka temui sebagai umat Hindu pula. Toleransi ini memungkinkan agama Hindu untuk berkembang dan menyebar ke berbagai wilayah.

Sejarah Agama Hindu di Indonesia

Agama Hindu bermula dan berkembang di India kemudian menyebar ke banyak negara, termasuk Indonesia. Selintas tentang masuknya Hindu ke Indonesia melalui kitab Ramayana bagian Kiskinda kanda dan Kitab Periploutest Erythastolesess. Jejak sejarah yang menjadi bukti masuknya Hindu ke Indonesia adalah adanya sejumlah kerajaan, seperti Kerajaan Kutai di Kalimantan Timur. Kerajaan-kerajaan ini memainkan peranan penting dalam perkembangan agama Hindu di Indonesia.

Dalam kesimpulan, sejarah agama Hindu memiliki jalur yang panjang dan kompleks. Dari asal-usulnya di India hingga perkembangannya di Indonesia, agama Hindu menunjukkan ciri khas sebagai salah satu agama yang paling toleran. Toleransi ini memungkinkan agama Hindu untuk berkembang dan menyebar ke berbagai wilayah, termasuk Indonesia.

Prinsip-prinsip dasar agama Hindu

1. Tattwa (Filsafat)

Agama Hindu memiliki kerangka dasar kebenaran yang sangat kokoh karena masuk akal dan konseptual. Konsep pencarian kebenaran yang hakiki di dalam Hindu diuraikan dalam ajaran filsafat yang disebut Tattwa. Tattwa dalam agama Hindu dapat diserap sepenuhnya oleh pikiran manusia melalui beberapa cara dan pendekatan yang disebut Pramana.

2. Susila (Tata Hubungan dan Prilaku)

Susila dalam agama Hindu berkaitan dengan tata hubungan dan prilaku baik dan buruk, benar dan salah, boleh dan tidak boleh. Susila merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan antara satu dengan lainnya. Ketiganya mesti dimiliki dan dilaksanakan oleh umat Hindu.

3. Acara (Upacara)

Upacara dalam agama Hindu yaitu kegiatan agama Hindu dalam bentuk ritual. Upacara ini meliputi berbagai bentuk, seperti yadnya, piodalan, dan lain-lain. Upacara ini dilakukan untuk memperoleh kebahagiaan rohani dan kesejahteraan jasmani.

4. Panca Sradha (5 Keyakinan Dasar)

Panca Sradha dalam agama Hindu terdiri dari lima aspek keyakinan dasar yang meliputi:

  1. Keyakinan terhadap Brahman atau Widhi Tattwa (Tuhan);
  2. Keyakinan terhadap Atman atau Atman Tattwa (Roh Suci);
  3. Keyakinan terhadap Karmaphala atau Karmaphala Tattwa (Hukum Sebab Akibat);
  4. Keyakinan terhadap Samsara atau Samsara Tattwa (Reinkarnasi);
  5. Keyakinan terhadap Moksa atau Moksha Tattwa (Kedamaian Abadi)

Dalam agama Hindu, ketiga prinsip dasar tersebut dirumuskan menjadi tiga kerangka dasar agama Hindu, yaitu Tattwa, Susila, dan Acara. Dalam pelaksanaannya, ketiga kerangka dasar agama Hindu ini menjadi satu kesatuan yang utuh.