Konten [Tampil]
Leonardo da Vinci/pixabay.com.

"Para pemikir hebat mengadakan diskusi mengenai ide-ide. Orang awam cenderung membicarakan peristiwa-peristiwa. Orang yang berpikiran sempit lebih suka menghabiskan waktu untuk membicarakan orang lain," Eleanor Roosevelt.

Pada artikel ini kita akan membahas tentang bagaimana rahasia Leonardo da Vinci dalam menemukan ide-ide brilian. Leonardo da Vinci adalah seorang tokoh yang memiliki ide jenius dan brilian. Ia seorang pelukis, arsitek, penemu, ilmuan, penulis, sekaligus filsuf asal Italia.

Leonardo da Vinci dikenal sebagai sang maestro seni masa Renaisans (kebangkitan kembali), Ia menciptakan lukisan "Mona Lisa" dan "Perjamuan Terakhir". Lukisan ini bukan hanya karya seni biasa, melainkan mahakarya yang sarat dengan misteri dan makna yang dalam.

Bakat Leonardo da Vinci melebihi batas-batas kemampuan manusia biasa, menjadi bukti nyata akan kejeniusannya yang mengagumkan. Ia menggabungkan ilmu pengetahuan dan teknik dalam setiap lukisannya, mengungkapkan betapa briliannya pikirannya. 



Tidak ada seniman Renaisans lain, bahkan tokoh sejarah mana pun, yang bisa menyaingi keberagaman hobi, bakat, dan minat yang dimiliki oleh Leonardo. Ia adalah manifestasi hidup dari rasa ingin tahu yang tak terpenuhi dan imajinasi yang penuh dengan kekuatan ciptaan. Itulah sisi yang terlihat dari kepribadiannya yang luar biasa ini.

Meski lahir sebagai anak di luar nikah dari pria berpengaruh dan seorang gadis petani yang sederhana, Leonardo tidak pernah terjebak dalam batasan status sosialnya. Ia belajar secara otodidak, memberinya kebebasan untuk menjelajahi berbagai bidang ilmu dan menyuarakan minatnya.

Pendekatan ini tidak hanya mencegahnya kehilangan minat pada pembelajaran di sekolah (sebuah masalah yang kerap dihadapi oleh orang-orang berbakat), tetapi juga memberinya kesempatan untuk mengeksplorasi passion yang sejati. Jika Leonardo dipaksa untuk mempelajari hal-hal tertentu, tak terbayangkan bagaimana ia akan memberontak dan menolak belajar sama sekali.

Sangat beruntung bahwa Leonardo tidak menyerah untuk terus belajar. Banyak informasi yang kita anggap remeh saat ini merupakan hasil pemikirannya. Ia menciptakan, meningkatkan dan mengembangkan ide-ide untuk banyak hal yang kini umum kita gunakan di era modern, seperti jam. Ia juga yang membuat ilustrasi sketsa anatomi tubuh manusia yang benar secara modern.

Leonardo sangat tertarik dengan berbagai jenis hewan, yang paling menarik perhatiannya adalah makhluk yang indah namun kuat. Hal-hal seperti ini menunjukan bahwa Leonardo melihat keindahan dan detail yang bagus, serta kekuatan yang luar biasa pada hewan dan benda-benda lain di alam. Keinginan Leonardo mencapai titik di mana ia mulai meminta orang menggali mayat hanya untuk mempelajari dan menemukan cara kerja tubuh.

Dalam buku catatannya, Leonardo meninggalkan sketsa banyak penemuan modern, misalnya masalah pesawat terbang dan kapal selam. Sayangnya, Leonardo tidaklah membuat model dari penemuan-penemuan itu. Meskipun ide-idenya amat cemerlang, tapi ide-ide itu tidak atau belum dapat dilaksanakan pada masa itu.

Leonardo mungkin lebih tepat disebut pemikir hebat karena ide-idenya yang brilian. Ia mungkin kalah dengan penemu-penemu lain, seperti Thomas Edison, James Watt atau Wright bersaudara yang punya bakat mekanik dan ketekunan menggarap perincian-perincian dan mengatasi kesulitan pembuatannya hingga betul-betul berfungsi.

Leonardo tidak berhasil mewujudkan gagasannya menjadi nyata. Namun, tetap saja pikirannya begitu brilian mendahului zaman. Nah, berikut ini adalah rahasia kejeniusan Leonardo da Vinci yang mampu memunculkan ide-ide yang berilian:

Lukisan Mona Lisa karya Leonardo da Vinci.

Rasa Ingin Tahu

Leonardo da Vinci selalu ingin tahu penyebab dari hal yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Keinginannya tidak muluk-muluk. Ia penasaran dengan hal yang terjadi di sekitarnya saja, misalnya mengapa burung bisa terbang, bagaimana struktur tubuh manusia, dan fenomena alami lainnya. Tidak berhenti disitu saja, Leonardo da Vinci berusaha menjawab rasa ingin tahunya tersebut dengan banyak membaca buku.

Gemar Menguji Coba

Selesai mencari tahu dari buku, Leonardo da Vinci belum merasa puas. Ia pun membandingkan teori yang telah ia pelajari dengan uji coba yang ia lakukan sendiri. Saat penasaran mengapa burung bisa terbang, ia membeli burung dan melepaskannya ke alam terbuka. Ia mengamati bagaimana cara burung mengepakan sayapnya. Contoh lainnya, untuk menciptakan detail di lukisan Mona Lisa, Leonardo da Vinci dikabarkan sampai membedah mata mayat manusia untuk mempelajari detail pada bagian mata.

Memadukan Logika dan Seni

Pada Abad ke-15, Eropa melahirkan banyak seniman dan ilmuwan yang mengagumkan. Namun, hanya sedikit yang mampu menyatukan kedua bidang tersebut. Leonardo da Vinci membantah pandangan bahwa seniman dan ilmuwan adalah dua keahlian yang terpisah. Ia menjadi bukti nyata bahwa seseorang bisa menjadi seniman sekaligus ilmuwan yang brilian.

Leonardo da Vinci dengan penuh semangat menggabungkan logika dan seni dalam setiap karya emasnya. Melalui lukisan Mona Lisa dan Perjamuan Terakhir, ia memadukan kecerdasan struktur wajah dan tubuh manusia untuk menciptakan lukisan yang memikat dengan keindahan dan kekuatan emosional yang tak tergoyahkan.

Tidak Menyerah pada Keadaan

Leonardo da Vinci tidak pernah menempuh pendidikan formal karena kondisi ekonomi keluarganya yang tidak memungkinkan saat itu. Meski begitu, keadaan ini tidak membuatnya menyerah. Leonardo da Vinci tetap tumbuh menjadi anak yang memiliki rasa ingin tahu besar dan selalu mencari jawaban untuk rasa Ingin tahunya ini.

Tidak ada manusia yang sempurna. Tetapi, jika kita bisa dan mampu serta mau menggunakan potensi yang ada dalam diri dengan sepenuhnya, mungkin kita bisa menjadi orang yang jauh lebih baik. Leonardo da Vinci membuktikan betapa kekurangan dan kemiskinan bukan halangan jika kita memiliki pikiran kreatif yang mampu menghasilkan ide-ide brilian.

Referensi Bacaan:
Dion Yulianto, The Great Ideas, Jendela Penerbit, 2003.