![]() |
Ilustrasi/paradigma pembelajaran sebagai rekonstruksi pengalaman. |
Paradigma adalah suatu keyakinan atau kepercayaan yang mendasari cara seseorang berpikir, bersikap, dan bertindak dalam segala tindakan. Paradigma juga dapat berarti cara pandang seseorang terhadap diri dan lingkungannya yang mempengaruhi perilaku kognitif, afektif, dan tingkah laku. Selain itu, paradigma dapat berarti seperangkat asumsi, konsep, nilai, dan praktik yang diterapkan dalam memandang realitas dalam sebuah komunitas yang sama, khususnya dalam disiplin intelektual.
Dalam teori ilmu pengetahuan, paradigma diartikan sebagai model yang digunakan dalam memahami dan menjelaskan fenomena. Dalam beberapa konteks, paradigma juga dapat berarti cara kita memandang sesuatu, yaitu pandangan kita, kerangka acuan kita, atau keyakinan kita. Dalam beberapa sumber, paradigma juga diartikan sebagai sistem keyakinan fundamental yang mendasari cara memandang dunia.
Pengertian Paradigma Pembelajaran
Paradigma pembelajaran adalah suatu konsep yang merujuk pada cara pandang atau perspektif yang digunakan dalam proses belajar mengajar. Dalam konteks pendidikan, paradigma pembelajaran berfungsi sebagai landasan teoritis yang mempengaruhi bagaimana guru dan siswa berinteraksi, serta bagaimana materi pelajaran disajikan dan diolah. Dalam beberapa sumber, paradigma pembelajaran dikategorikan menjadi dua jenis: paradigma lama dan paradigma baru.
Paradigma lama pembelajaran, yang dikembangkan sebelum era Kurikulum Merdeka, paradigma ini berasumsi bahwa guru adalah sumber pengetahuan yang paling penting dan siswa hanya sebagai penerima pengetahuan. Dalam paradigma ini, guru memegang peran dominan dalam proses pembelajaran, sedangkan siswa lebih pasif dan hanya menerima informasi yang disajikan guru.
Sebaliknya, paradigma baru pembelajaran yang dikembangkan dalam era Kurikulum Merdeka, memiliki asumsi bahwa siswa harus aktif dalam proses pembelajaran dan memiliki peran yang lebih signifikan. Dalam paradigma ini, siswa dianggap sebagai konstruktor pengetahuan yang aktif, dan guru berfungsi sebagai fasilitator yang membantu siswa dalam mengembangkan pengetahuan dan keterampilan mereka.
Paradigma baru pembelajaran juga menekankan pentingnya konteks dalam proses pembelajaran. Dalam paradigma ini, siswa diharapkan mampu mengaplikasikan pengetahuan dan keterampilan yang mereka dapatkan dalam berbagai situasi dan konteks, bukan hanya dalam situasi yang terbatas dan tidak relevan dengan kehidupan sehari-hari.
Dalam beberapa sumber, paradigma pembelajaran juga dikaitkan dengan konsep motivasi belajar. Dalam paradigma baru, motivasi belajar dianggap sebagai faktor yang sangat penting dalam meningkatkan hasil belajar siswa. Guru harus mampu meningkatkan motivasi siswa dengan cara yang efektif, seperti dengan memberikan tantangan dan kesempatan untuk berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran.
Dalam sintesis, paradigma pembelajaran adalah suatu konsep yang mempengaruhi bagaimana guru dan siswa berinteraksi dalam proses belajar mengajar. Paradigma lama menganggap guru sebagai sumber pengetahuan yang paling penting, sedangkan paradigma baru menganggap siswa sebagai konstruktor pengetahuan yang aktif dan memiliki peran yang lebih signifikan dalam proses pembelajaran.
Pembelajaran Sebagai Rekonstruksi Pengalaman
Paradigma pembelajaran sebagai rekonstruksi pengalaman adalah suatu pendekatan yang memposisikan siswa sebagai individu yang aktif mengkonstruksi sendiri pengetahuan yang berasal dari pengalamannya. Dalam pendekatan ini, guru berperan sebagai fasilitator dan guide dalam mengembangkan konsep pengetahuan siswa dari pengalaman belajar mereka. Paradigma ini memungkinkan siswa untuk memperoleh kepuasan dalam mengikuti pembelajaran, membuat suasana kelas yang lebih aktif, dan meningkatkan kemungkinan keberhasilan belajar siswa.
Dalam pendekatan rekonstruksi pengalaman, guru harus memahami dan menguasai aturan, hakikat, dan teori pendekatan ini. Guru juga harus memotivasi siswa untuk lebih giat dan lebih baik lagi dalam belajar. Dengan demikian, siswa akan lebih aktif, kreatif, dan tidak menunda-nunda pekerjaan atau tugas yang diberikan.
Paradigma ini juga memungkinkan siswa untuk membangun pengetahuan yang lebih luas dan lebih dalam, serta meningkatkan kemampuan mereka untuk menghubungkan berbagai peristiwa atau tindakan yang sebelumnya tak terkait satu sama lain. Dengan demikian, siswa dapat meningkatkan kemampuan mereka untuk menentukan arah pada pengalaman berikutnya dan meningkatkan kesadaran mereka mengenai problematika sosial, politik, dan ekonomi yang dihadapi oleh manusia secara global.
Paradigma pembelajaran sebagai rekonstruksi pengalaman juga memungkinkan guru untuk mengembangkan kurikulum yang lebih inovatif dan relevan dengan kebutuhan siswa. Guru dapat mengintegrasikan teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan meningkatkan kemampuan siswa dalam mengakses informasi.
Dalam sintesis, paradigma pembelajaran sebagai rekonstruksi pengalaman memungkinkan siswa untuk menjadi aktif dan kreatif dalam proses belajar, meningkatkan kemampuan mereka untuk menghubungkan berbagai peristiwa, dan meningkatkan kesadaran mereka mengenai problematika global. Guru harus memahami dan menguasai aturan, hakikat, dan teori pendekatan ini serta memotivasi siswa untuk lebih giat dan lebih baik lagi dalam belajar.
Referensi
https://www.gramedia.com/literasi/paradigma-penelitian/
https://kumparan.com/pengertian-dan-istilah/memahami-pengertian-paradigma-dan-jenis-jenisnya-20xGYEcrSBA
https://www.liputan6.com/hot/read/4601251/paradigma-adalah-cara-pandang-terhadap-sesuatu-pahami-makna-serta-contohnya
https://proceeding.unindra.ac.id/index.php/dispanas2018/article/viewFile/62/53
http://download.garuda.kemdikbud.go.id/article.php?article=1318188&title=PENGEMBANGAN+KURIKULUM+2013+DALAM+PARADIGMA+PEMBELAJARAN+KONTEMPORER&val=628
https://journal.uii.ac.id/Tarbawi/article/download/12122/8896/26634
http://lagibelajargoblog.blogspot.com/2014/12/pembelajaran-sebagai-rekonstruksi.html?m=1
Tidak ada komentar