Konten [Tampil]

Ilustrasi pengangguran/freepic.

Pendahuluan

Baru saja kita menyaksikan diberbagai media memberitakan bahwa Banten kembali meraih rekor tertinggi sebagai provinsi dengan angka pengangguran tertinggi se-Indonesia. Berturut-turut dari tahun ke tahun persoalan pengangguran di Banten tampaknya masih menjadi persoalan utama yang harus mendapatkan perhatian. Tahun 2023 banten meraih posisi pertama sebagai provinsi dengan tingkat pengangguran terbuka (TPT) tingkat nasional, dan sekarang tahun 2024 ini Banten masih mempertahankan rekor tersebut. 

Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Banten melaporkan tingkat pengangguran berkurang di daerah perkotaan, namun justeru meningkat di pedesaan. Menurut data BPS tersebut, Banten masih diurutan pertama dengan angka pengangguran tertinggi mencapai 7,02 persen. Sebelumnya angka pengangguran Banten sebesar 7,52 persen di tahun 2023. Meskipun angka pengangguran ini terbilang turun dibandingkan tahun 2023, namun secara nasional Banten tetap diposisi pertama dengan pengangguran tertinggi. Sementara itu, peringkat kedua berada di Provinsi Kepulauan Maluku sebesar 6,94 persen, tipis dibawah Banten

Persoalan pengangguran tidak bisa dilihat sebagai persoalan yang biasa-biasa saja. Masalah pengangguran adalah masalah kesejahteraan yang dapat memunculkan dampak lainnya. Pengangguran memiliki dampak negatif pada ekonomi dan masyarakat, seperti penurunan pendapatan perkapita, pendapatan negara, dan beban psikologis. Dampak ini dapat diperburuk oleh tingkat pengangguran yang tinggi, yang dapat mengganggu stabilitas keamanan dan politik. 

Menurut Kurayish & Joseph (2019) tingkat pengangguran yang tinggi menimbulkan biaya yang merugikan individu, masyarakat dan ekonomi secara keseluruhan. Pengangguran yang tinggi dapat meningkatkan biaya fiskal, menyia-nyiakan potensi sumber daya manusia, mengurangi potensi pertumbuhan ekonomi, serta menimbulkan deprivasi pribadi dan sosial seperti rasa malu, keresahan, depresi, kriminalitas, dan mengganggu ketertiban sosial. Oleh karena itu, masalah pengangguran perlu mendapatkan perhatian serius dari pemerintah dan semua pihak terkait

Pengertian Pengangguran

Secara umum, pengangguran diartikan sebagai keadaan seseorang yang tergolong kedalam kategori angkatan kerja (labor force), tetapi tidak memiliki pekerjaan dan secara aktif sedang mencari pekerjaan (Mauana Nanga, 2005:253). Pengangguran merupakan keadaan ketika seseorang tidak memiliki pekerjaan, sedang mencari pekerjaan, atau sedang mempersiapkan usaha baru. Dalam definisi ini, tenaga kerja yang tidak bekerja pun dapat disebut sebagai pengangguran. 

Sadono Sukirno (2011:59) mengatakan bahwa pengangguran adalah keadaan seseorang yang tergolong dalam angkatan kerja ingin mendapatkan pekerjaan, tetapi belum dapat mempeolehnya. Oleh karena itu, seseorang tidak bekerja, tetapi secara aktif mencari pekerjaan tidak tergolong sebagai pengangur.

Muana Nanga dalam (Adon Nasrullah Jamaludin, 2017:319) menjelaskan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat pengangguran, diantaranya adalah tingkat upah dan teknologi. Tingkat upah memegang peranan yang sangat besar dalam kondisi ketenagakerjaan. Tingkat upah yang berlaku akan mempengaruhi permintaan dan penawaran tenaga kerja.  

Demikian juga teknologi, menjadi faktor penting terhadap tingkat pengangguran. Saat ini kemajuan teknologi sudah tidak terelakan lagi. Kemajuan teknologi memang banyak dampak positifnya, namun penggunaan teknologi yang tepat guna justeru akan berdampak negatif yaitu mengurangi permintaan tenaga kerja sehingga akan meningkatkan jumlah pengangguran.

Penyebab Tingginya Pengangguran di Banten

Dalam menganalisis penyebab tingginya tingkat pengangguran, kita bisa membaca literatur seperti buku, artikel, dan jurnal ilmiah. Berdasarkan literatur tersebut penyebab tingginya pengangguran di Provinsi Banten adalah sebagai berikut:

Pertama, banyaknya perantau yang mencari pekerjaan di daerah Banten. Banyaknya orang yang datang ke Banten untuk mencari pekerjaan telah menjadi salah satu penyebab tingginya pengangguran di daerah ini. Hal ini sebagaimana diungkapkan oleh Muhammad Ernanda dalam risetnya berjudul "Pengangguran di Provinsi Banten: Determinan dan Alternatif Kebijakannya" bahwa migrasi masuk menjadi satu-satunya variabel yang berpengaruh signifikan terhadap kenaikan tingkat pengangguran di Provinsi Banten.

Kedua, kurangnya lapangan kerja. Berkurangnya jumlah lapangan kerja dan penurunan aktivitas ekonomi juga telah mempengaruhi tingkat pengangguran di Provinsi Banten. Ketika jumlah lapangan pekerjaan yang tersedia tidak sebanding dengan jumlah pencari kerja, maka akan terjadi persaingan ketat di pasar tenaga kerja, dampaknya adalah meningkatnya tingkat pengangguran.

Faktor-faktor yang mempengaruhi minimya lapangan kerja, seperti pertumbuhan ekonomi yang lambat, ketidakstabilan politik, konflik, atau krisis ekonomi, dapat mengakibatkan penurunan lapangan pekerjaan yang tersedia dan meningkatnya pengangguran. 

Pertumbuhan ekonomi yang lambat dapat menyebabkan perusahaan mengurangi produksi dan mengurangi jumlah tenaga kerja untuk menghemat biaya, sehingga mengakibatkan penurunan lapangan pekerjaan yang tersedia dan meningkatnya pengangguran. 

Selain itu, perkembangan teknologi digital dan otomatisasi juga telah mengubah lanskap kerja secara signifikan, menggantikan pekerja manusia dengan mesin dan sistem otomatis, sehingga sejumlah pekerja kehilangan pekerjaan mereka.

Keempat, banyak industri yang tutup karena imbas COVID-19. Banyak industri yang tutup karena dampak COVID-19 dan telah menyebabkan penambahan pengangguran di Banten, dengan total 661 ribu orang menganggur se-Banten pada 2020.  Kelima, kurangnya jurusan-jurusan tertentu yang terserap oleh industri. Lulusan SMK yang tidak terserap oleh industri dan kebutuhan kerja juga telah menyumbang pada tingginya pengangguran di Banten.

Upaya Untuk Mengatasi Pengangguran di Banten

Untuk mengatasi tingginya angka pengangguran di Provinsi Banten, ada beberapa langkah yang dapat diambil adalah:

  • Peningkatan Pertumbuhan Ekonomi
Faktor utama yang mempengaruhi tingginya pengangguran di Banten adalah pertumbuhan ekonomi yang lambat. Oleh karena itu, meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang seimbang dan stabil dapat membantu menciptakan lapangan kerja baru dan mengurangi tingkat pengangguran.
  • Peningkatan Upah Minimum
Peningkatan upah minimum dapat membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mengurangi tingkat pengangguran. Namun, peningkatan upah minimum harus dilakukan secara bijak agar tidak mengakibatkan peningkatan biaya produksi dan mengurangi daya saing perusahaan.
  • Peningkatan Kualitas Pendidikan

Peningkatan kualitas pendidikan dapat membantu meningkatkan keterampilan dan pengetahuan tenaga kerja, sehingga mereka lebih siap untuk memenuhi kebutuhan pasar kerja yang sedang berkembang. Peningkatan kualitas pendidikan juga dapat membantu meningkatkan kemampuan masyarakat untuk beradaptasi dengan perubahan ekonomi dan teknologi.

  • Menciptakan Lapangan Kerja Baru

Pemerintah dapat menciptakan lapangan kerja baru dengan mendorong investasi, mendorong wirausaha, dan meningkatkan infrastruktur. Meningkatkan infrastruktur, seperti jalan, jembatan, dan fasilitas umum, dapat membantu meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan meningkatkan potensi investasi.

  • Peningkatan Akses Terhadap Pendidikan dan Pelatihan
Peningkatan akses terhadap pendidikan dan pelatihan dapat membantu meningkatkan keterampilan dan pengetahuan tenaga kerja, sehingga mereka lebih siap untuk memenuhi kebutuhan pasar kerja yang sedang berkembang. Peningkatan akses terhadap pendidikan dan pelatihan juga dapat membantu meningkatkan kemampuan masyarakat untuk beradaptasi dengan perubahan ekonomi dan teknologi.
  • Peningkatan Keterampilan dan Pengetahuan
Peningkatan keterampilan dan pengetahuan tenaga kerja dapat membantu meningkatkan kemampuan mereka untuk memenuhi kebutuhan pasar kerja yang sedang berkembang. Peningkatan keterampilan dan pengetahuan juga dapat membantu meningkatkan kemampuan masyarakat untuk beradaptasi dengan perubahan ekonomi dan teknologi.
  • Peningkatan Kemampuan Masyarakat
Peningkatan kemampuan masyarakat dapat membantu meningkatkan kemampuan mereka untuk beradaptasi dengan perubahan ekonomi dan teknologi. Peningkatan kemampuan masyarakat juga dapat membantu meningkatkan kemampuan mereka untuk memenuhi kebutuhan pasar kerja yang sedang berkembang.
  • Peningkatan Kualitas Hidup
Peningkatan kualitas hidup masyarakat dapat membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mengurangi tingkat pengangguran. Peningkatan kualitas hidup juga dapat membantu meningkatkan kemampuan masyarakat untuk beradaptasi dengan perubahan ekonomi dan teknologi.
  • Peningkatan Kemampuan Pemerintah

Peningkatan kemampuan pemerintah dapat membantu meningkatkan kemampuan mereka untuk mengatasi masalah pengangguran. Peningkatan kemampuan pemerintah juga dapat membantu meningkatkan kemampuan mereka untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

  • Peningkatan Kemampuan Masyarakat untuk Beradaptasi
Peningkatan kemampuan masyarakat untuk beradaptasi dengan perubahan ekonomi dan teknologi dapat membantu meningkatkan kemampuan mereka untuk memenuhi kebutuhan pasar kerja yang sedang berkembang. Peningkatan kemampuan masyarakat untuk beradaptasi juga dapat membantu meningkatkan kemampuan mereka untuk mengatasi masalah pengangguran.